Jumat, 27 November 2009

TUJUAN ORGANISASI

Tujuan organisasi (Goal) merupakan bagian penting dari keberhasilan . Jika dijabarkan akan menjadi alat bagi manajemen untuk menjalankan organisasi dan mengevaluasi kinerja di semua level. Memiliki rencana jangka panjang yang akan dicapai pada tahun mendatang sangatlah penting. Namun tanpa dijabarkan ke seluruh bagian dari organisasi di tim dan individu secara singkat dan jelas mungkin rencana tersebut tidak akan tercapai. Hal ini juga penting untuk mengukur kinerja secara berkala terhadap rencana yang telah dibuat. Pengukuran ini  hanya dapat dicapai jika tujuan telah terdefinisi dengan jelas.


Pertimbangan
  • Komunikasi sangat penting - semua tingkat organisasi harus memahami visi, misi dan tujuan dengan jelas. Namun, hal ini sendiri tidak akan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Sangat  penting membuat karyawan memahami peran mereka dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Hal ini akan diperoleh dengan cara menjabarkan target di seluruh organisasi.
Di beberapa area organisasi mungkin hanya cukup menjabarkan tujuan hingga ke level  tim (hanya ketika mereka bekerja bersama dalam  tim daripada bekerja secara  individu, misal. : tim  administrasi atau tim produksi). Dalam beberapa hal,  lebih tepat untuk memiliki tujuan per individu. Hal mana yang lebih penditng dari keduanya silakan sesuaikan dengan kondisi  organisasi Anda.
  • Pernyataan yang digunakan sebagai tujuan / goal organisasi harus formal :
  • Apa yang akan dicapai?
  • Siapa yang akan terlibat?
  • Kapan target akan tercapai?
  • Tujuan dan sasaran perusahaan harus menjadi titik awal untuk masing-masing departemen. Karena itu harus dijabarkan kepada tim yang relevan sampai kepada karyawan (individu). Ini merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi kinerja. Namun, ketika menjelaskan apa yang harus dicapai,  sangat penting untuk memulai dari pembahasan tentang tujuan  tim atau individu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pencapaian keseluruhan rencana. Karena kebanyakan orang (jika mereka jujur) tertarik dengan ;
  • Pertama, apa yang harus saya lakukan,
  • Kedua, apa yang harus dilakukan tim, dan
  • Ketiga, apa yang harus dicapai oleh organisasi.
Oleh karena itu penting untuk berbicara dengan karyawan tentang ketiga hal tersebut sekaligus juga memperbaruinya secara berkala demi kemajuan. (Lihat artikel How To No 10 ‘Cara Melakukan Briefing kepada tim’.)
  • Banyak organisasi merasa bahwa mereka telah menjabarkan rencana organisasi dengan mengatakan  ’semua orang bisa membacanya’. Seringkali hal ini menjadi kesalahan karena dua alasan. Pertama, rencana organisasi mungkin ditulis menggunakan bahasa manajemen yang tidak mudah dimengerti oleh semua orang. Kedua, goal / tujuan yang dibuat tidak secara khusus menyebutkan apa yang harus dilakukan dan dikontribusikan oleh tiap tim ataupun individu untuk mencapainya.

MANAJEMEMN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI


kepemimpinanSetiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.


Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.

Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.

KEPEMIMPINAN

1.Definisi kepemimpinan :

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan.

2.Tujuan Kepemimpinan

Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah menciptakan organisasi (tata kerja bidang) yang dinamis, terkendali guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

3. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling vital, oleh sebab itu seorang pimpinan harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Adapun fungsi kepemimpinan yaitu:

a. mengkoordinasikan para anggotanya.

b. membuat keputusan dan membuat kebijakan.

c. mengadakan hubungan kerja/komunikasi dengan baik dan benar ke dalam maupun ke luar.

d. penghubung antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.

e. sebagai konseptor, penggerak. pengarah, pengatur dan pengawas.

f. pembinaan kerja.

4. Unsur-unsur kepemimpinan

a. Adanya pemimpin

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin; yakni seseorang yang mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain. Sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Adanya pengikut

Adanya pengikut; yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu

Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau se kelompok orang.

4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua macam: pertama, situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi; kedua, situasi dan kondisi yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

5. Syarat-syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:

a. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan kewenangan kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu.

b. Kewibawaan

Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan, sehingga ia mampu mengatur orang lain; dan orang lain akan patuh pada ke-pemimpin-annya, kemudian bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

c. Kemampuan

Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan, keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan angota biasa.

6. Gaya Kepemimpinan.

Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan prilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan prilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Dari berbagai gaya kepimpinan, dapatlah disederhanakan atas empat macam:

1. Gaya Kepemimpinan Diktator

Pada gaya kepemimpinan ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta ancaman hukuman, bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan pekerja saja.

2. Gaya Kepemimpinan Autokratis

Gaya kepemimpinan ini segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari segala keputusan berada ditangan pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pada gaya ini ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusanyang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dan dipelihara dengan baik.

4. Gaya Kepemimpinan Santai

Pada gaya ini hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan. Setiap angota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan kehendak.

7. Tipe Kepemimpinan

1. Tipe deserter

Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas,dan ketaatan, sukar diramalkan.

2. Tipe birokrat

Sifatnya:korektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi, tepat, akurat/ cermat, keras, berdisiplan.

3. Tipe missionary

Sifatnya: terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.

4. Tipe developer

Sifatnya; kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

5. Tipe otokrat

Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.

6. Benevolent autocrat

Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.

7. Tipe compromiser

Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi keputusan, berpandangan pendek, tak punya kepribadian kuat.

8. Tipe eksekutif

Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.

MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa pengertian menurut pakar:

a. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya mnusia dan sumberdayalainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.(Drs. H. Malayu SP Hasibuan)

b. Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.( Harold Koontz & Cyril O’Donnel)

2. Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen adalah terciptanya pengelolaan semua program-program secara baik dan

teratur berdasarkan urutan-urutan kebutuhan dan waktu pelaksanaan.

3. Fungsi Manajemen

Untuk mengelola semua program-program kegiatan yang kemudian teraplikasi kedalam planning, organizing, actuating dan controling.

a. Planing

Menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota untuk menyelesaikan pekerjaan, dalam fase pertama ini perlu juga ditetapkan oleh manajer bila dan bagaimana pekerjaan harus diselesaikan.

b. Organizing

Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada para anggota kelompok, mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota kelompok.

c. Actuating

Setelah kegiatan planning dan organizing manajer perlu dapat menggerakan kelompok secara efesien dan efektif kearah pencapaian tujuan. Dalam menggerakan kelompok ini manajer menggunakan pelbagai sarana misalnya komunikasi, kepemimpinan, perundingan-perundingan, pemberian intruksi dan lain-lain. Kegiatan manajer yang menyebabkan organisasi bergerak atau berjalan lazim disebut penggerakan (actuating).

d. Controling

Pada organisasi bergerak atau berjalan manajer harus selalu mengadakan pengawasan atau pengendalian agar gerakan atau jalannya organisasi benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik mengenai arahnya atau caranya. Dengan rangkaian kegiatan di atas, seorang manajer diharapkan dapat membawa organisasi yang dipimpinnya kearah pencapain tujuan.

4. Unsur-unsur Manajemen

a. Input

Yang dimaksud dengan input/masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen.

b. Proses

Yang dimaksud dengam proses dalam manajemen adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan..

c. Output

Yang dimaksud dengan keluaran adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen.

d. Target

Yang dimaksud dengan sasaran/target adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan ditujukan.

e. dampak

Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran.

5. Asas-Asas Manajemen

Asas merupakan suatu pernyatan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam ilmu tersebut

6. Sistem-Sistem Manajemen

a. Manajemen Bapak ( paternalistic management)

Diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut / bawahan selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan atau diperintahkan bapak itulah yang benar. Dalam hal ini tidak ada alternative lain kecuali mengikuti bapak.

b. Manajemen Tertutup (Closed Management)

Manajer tidak memberitahukan/menginformasikan keadaan perusahaan pada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

c. Manajemen Terbuka (Opened Managenet)

Diterapkan dengan cara sebagai berikut :

- Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) organisasi kepada anggotanya,Sehingga anggota nya dalam batasa-batasan tertentu mengetahui keadaan organisasi.

- Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberi kesempatan kepada para anggotanya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Tegasnya, manajer mengajak para anggotanya untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan terakhir berada ditangan manajer.

d. Manajemen Demokrasi

Pelaksanaan manjemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggota diajak dan ikut sertakan berpartisipasi memberikn saran-saran,pemikiran-pemikiran dan cara-cara pemecahan terhadap masalah-maslah yang dihadapi.

Manajer/pemimpin selalu terbuka untuk dikritik, menerima saran dan pendapat dari para anggotanya, selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai “ Kerja sama orang-orang atau sekelompok orang dengan menggunakan dana, alat-alat dan teknologi, serta mau terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan”.

2. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi secara universal adalah tercapainya semua program-program kerja yang telah ditetapkan bersama.

3. Fungsi Organisasi

Fungsi organisasi adalah sebagai wadah atau media untuk menyusun program kerja, menyusun taktik, sebagai perkaderan, sebagai sosial-kemasyarakatan, sebagai pembinaan, penggalangan masa.

4. Bentuk-Bentuk Organisasi

a. Organisasi Lini

Bentuk organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pemimpin sangat dominan, dimana semua kekuasaan di tangan pemimpin.

b. Organisasi Staf

Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksanaan. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan.

c. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yaitu lini dan staf. Dalam organisasi ini staf bukan sekadar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberi perintah atau nasihat, tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasihat tersebut.

5. Struktur Organisasi

a. Struktur Sederhana

Bentuk ini dipakai untuk organisasi-organisasi yang baru berdiri, organisasi-organisasi tersebut dikelola oleh ketua, sekretaris, dan bendahara.

b. Membagi Struktur Fungsional

Bentuk ini membagi tanggung jawab atas dasar bidang-bidang kebutuhan, stuktur fungsional memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan dari keahlian masing-masing bidang yang tercipta dari profesionalisme diantara ketua bidang

c. Struktur Desentralisasi

Pada saat organisasi berkembang, baik anggota ataupun lembaga-lembaga yang ada bertambah, maka organisasi dapat berkembang sesuai dengan lembaga yang dikelolanya, tetapi masih dalam satu wadah.

d. Struktur Matrik

Bentuk ini adalah bentuk yang paling rumit dan yang paling kompleks disbanding dengan bentuk lainnya. Kerumitan dari struktur matrik tersebut berasal dari ketergantungan secara vertical dan horizontal aliran dari wewenang dan komunikasi

sumber

GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya Kepemimpinan
Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).


Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.
Lalu, gaya kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan? Jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda.
Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.



~ Dirangkum dari Supervisory Management Training ~

Selasa, 24 November 2009

TEORI ORGANISASI UMUM 1

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan. Salah satu contoh ialah di Negara kita, bagaimana sebenarnya wajah kepemimpinan di negara Indonesia saat ini? Harus kita akui bahwa krisis kepemimpinan di negara kita merupakan salah satu jenis krisis dari krisis yang berkepanjangan yang kita alami saat ini. Kepemimpinan akhirnya menjadi suatu pekerjaan rumah tersendiri bagi segenap warga negara yang harus diselesaikan agar kita dapat melampaui krisis dengan selamat. Sudah tepatkah pemimpin kita pada saat ini untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa kita yang cukup “parah”, bahkan musisi yang telah menjadi legenda yaitu Iwan Fals menyatakan bahwa “manusia setengah dewalah yang dapat meluruskan semua masalah-masalah bangsa kita”.
Negara merupakan salah satu organisasi besar yang mempunyai tujuan tertentu, di antaranya adalah menjadikan rakyatnya sejahtera. Demikian pula dengan bentuk organisasi lain, baik formal maupun informal, semuanya mempunyai tujuan-tujuan yang disepakati bersama oleh semua anggota organisasi. Tujuan-tujuan tersebut berbeda antara organisasi yang satu dengan yang lainnya. Sebuah organisasi formal adalah organisasi yang mempunyai struktur dan fungsi organisasi serta aturan-aturan yang jelas bagi anggotanya yang semuanya terdokumentasi dengan baik (tertulis). Contoh organisasi formal adalah perusahaan, organisasi massa, partai, dan sebagainya. Organisasi informal adalah organisasi yang tidak mempunyai struktur dan aturan formal tertulis, namun anggotanya telah menyepakati aturan-aturan organisasi, yang biasanya berupa norma-norma atau etika tak tertulis lainnya. Contoh organisai informal adalah keluarga dan masyarakat pada umumnya. Dalam masyarakat sebenarnya ada pemimpin formal, misalnya kepala desa, ketua RT, dan sebagainya. Namun, biasanya masyarakat juga mempunyai pemimpin yang dituakan atau dihormati bersama secara informal oleh anggota masyarakat, misalnya kiai, atau tokoh masyarakat lainnya.
Fokus bahasan dalam tulisan ini adalah organisasi formal, yang mempunyai struktur dan aturan organisasi secara formal (tertulis). Tidak dapat dipungkiri, aturan-aturan dalam organisasi yang ditetapkan oleh pemimpin bersama-sama anggota organisasi akan mempengaruhi sikap para anggota secara keseluruhan. Dalam kasus yang banyak terjadi di Indonesia, dengan belum berjalannya sistem dalam sebuah organisasi secara baik, pengaruh pemimpin ternyata masih begitu besar dalam menentukan arah berjalannya organisasi. Pemimpin masih diberi kewenangan yang lebih besar, hampir-hampir tanpa kontrol dari dewan pengawas misalnya, atau dewan perwakilan rakyat (contohnya adalah kepemimpinan dalam sebuah negara). Kalaupun ada pengawasan, masih kecil dampaknya terhadap perubahan kepemimpinan yang dijalankan.
Penulis sangat tertarik untuk mengulas pengaruh kepemimpinan di sebuah perusahaan, sebuah hotel BUMN di Surabaya. Salah satu alasan penulis adalah kinerja manajemen hotel yang selama ini dipantau dan dinilai secara ketat oleh dewan perusahaan dan penilaiannya benar-benar dapat terukur dengan adanya laporan keuangan yang dikeluarkannya tiap setahun sekali. Perusahaan pada umumnya mempunyai semacam komisaris yang akan memberikan pertimbangan atas kinerja perusahaan tiap tahun sekali. Lebih-lebih jika perusahaan itu sebuah perusahaan go public, perusahaan akan mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan dijadikan ajang penilaian secara transparan atas prestasi perusahaan dalam tahun yang bersangkutan. Proses ini agak berbeda dengan bentuk organisasi formal lainnya, yang belum mempunyai sistem penilaian kinerja organisasi yang terukur secara jelas.
Sebelum menyimak lebih jauh ada baiknya penulis memberikan batasan atas istilah yang akan sering digunakan dalam topik ini. Pemimpin adalah sebuah istilah untuk seorang individu yang memimpin sebuah organisasi, baik formal maupun informal. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai upaya seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, secara umum dapat diartikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melakukan kepemimpinan dengan baik.
Dalam sebuah perusahaan, kepemimpinan akan berpengaruh pula pada kinerja para karyawannya. Selain sistem organisasi yang telah terbentuk, kepemimpinan memegang peranan penting, antara lain dalam pengambilan keputusan. Beberapa hal yang juga dipengaruhi oleh peran kepemimpinan adalah semangat kerja karyawan. Semangat kerja karyawan ini antara lain tercermin dalam kerja sama antarkaryawan, tingkat absensi yang rendah, kepuasan kerja di perusahaan, perilaku pemimpin yang baik akan menjadi suri tauladan bagi para bawahannya dan tingginya disiplin di kalangan karyawan.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saptanto (1997 ; 75) pada perusahaan tertentu, ditunjukkan bahwa semangat kerja yang tercermin dalam perilaku sehari-hari karyawan memang mempunyai korelasi yang positif dengan peran kepemimpinan yang dijalankan dalam organisasi yang bersangkutan, namun pengaruhnya kecil sekali. Semangat kerja yang dipengaruhi oleh motivasi, komunikasi, lingkungan kerja, termasuk kepemimpinan mempunyai dimensi yang lebih luas karena menyangkut penilaian intern dalam individu karyawan itu sendiri. Namun, dalam penelitian tersebut, kepemimpinan yang dapat mempengaruhi semangat kerja tidak merujuk pada teori kepemimpinan tertentu.
Dalam penelitian ini peran-peran dalam sebuah kepemimpinan akan diuji pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan yang dalam hal ini dimiliki oleh karyawan setingkat manajerial. Dengan demikian, dapat dilihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara peran seorang pemimpin dengan tingat absensi, kepuasan, kerja sama, perilaku pemimpin yang baik dan disiplin karyawannya.
Faktor-faktor lain di luar kepemimpinan yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan, antara lain motivasi diri, partisipasi, dan komunikasi, tidak menjadi bahasan dalam penelitian ini karena penulis menilai bahwa faktor-faktor tersebut biasanya telah melekat dalam diri seseorang. Faktor-faktor tersebut hanya membutuhkan sedikit stimulan agar dapat berpengaruh pada perilaku seseorang. Faktor kepemimpinan, menurut penulis, akan lebih menunjukkan dimensi sosial dalam sebuah organisasi. Banyak individu akan saling berinteraksi di dalamnya sehingga lebih menarik untuk diteliti.

Senin, 23 November 2009

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

Tugas Kepemimpinan

Tugas kepemimpinan, leadership function,meliputi dua bidang utama,pekerjaanyang harus diselesaikan dan kekompakan orang yang dipimpinannya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut task function. Tugsa yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat diselesaikan dan kelompokm mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang bekerjasama menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.
Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok antara lain :
1. Memulai, initiating; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.
2. Mengatur, regulating; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3. memberitahu, informing; kegitan memberi informasi,data,fakta dan pendapat kepada para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi,data atau pendapat.
4. mendukung, supporting; usaha untuk menerima gagasan,pendapat dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas bersama.
5. menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-ruginya.
6. menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan untuk tindakan lebih lanjut.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain :
1. mendorong, encouraging; bersikap hangat,bersahabat dan menerima orang lain
2. mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang,bangga,dan ikut sepenangungan seperasaan jika terjadi masalah didalam kelompok
3. mendamaikan, harmonizing; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat
4. mengalah, compromizing; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dengan perasaan orang lain
5. memperlancar, gatekeeping; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.
6. memasang aturan permainan, setting standard; tindakan menyampaikan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok

Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas,dan yang berorientasi kepaada manusia. Dari dua bidang tersebut,akhir-akhir ini dikembangkan menjadi 4 gaya kepemimpinan dasar,yaitu:

kekompakan tinggi dan kerja rendah
gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik,keakraban dan kekompakan kelompok,tetapi kurang memperhatikan unsure tercapainya unsure tujuan kelompok atau penyelesaian tugas bersama. Inilah gaya kepemimpinan dalam perkumpulan social rekreatif,yang sebagian besar ditujukan untuk hubungan antar anggota.
Namun gaya ini dapat cocok dan tepat untuk kelompok yang diwaktu lampau pernah berkembang baik dan efektih, tetapi menghadapi masalah atau situasi yang memacetkan atau melenyapkan semangat anggota. Gaya kepemimpinan ini baik untuk mempengaruhi semangat kelompok dan memotivasi mereka. Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.

Kerja tinggi dan kekompakan rendah
Gaya kepemimpinan yang menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan ini menampilkan gaya kepemimpinan yang directif. Gaya kepemimpin ini tepat digunakan dalam persaingan dagang yang ketat serta dalam militer.

Kerja tinggi dan kekompakan tinggi
Gaya kepemimpin yang mengutamakan kerja dan kekompakan tinggi baik digunakan dalam pembentukan kelompok. Pemimpin perlu menjadi model untuk kelompok dengan menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan puas. Tujuan yang sebaiknya dicapai adalah membantu kelompok menjadi kelompok yang matang, yang mampu menjalankan kedua tugas kepemimpinan diatas. Gaya kepemimpin ini menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok telah diselesaikan anggota kelompok dengan baik.

Kerja rendah dan kekompakan rendah
Gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan kelompok cocok buat kelompok yang telah jelas sasaran dan tujuannya. Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi. Gaya kepemimpina ini tidak cocok digunakan kelompok ytang belum jadi. Gaya kepemimpinan ini lemah dan tidak akan menghasilkan apapun.

Cara mempengaruhi kelompok
Diatas sudah dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang atau kelompok yang dipimpin.
1. pemimpin menyuruh kelompok, manakala dia sendiri memikirkan perkara,memgambil putusan tentang perkara itu dan memberitaukan kepada orang yang dipimpinnya.
2. pemimpin menjual kepada kelompok orang-orang yang dipimpinanya, manakala dia memikirkan perkara, memgambil keputusan tentang perkara itu,lalu memberitahukan putusan itu terhadap orang-orang yang dipimpinanya sambil menjelaskan dan meyakinkan mereka untuk menerima keputusan itu dengan memberitahuka untung-ruginya
3. pemimpin minta nasihat, jika dia mnyampaikan masalah kepada orang yang dipimpinnya meneriam usul dan nasihat serta pemecahannya,lalu membuat putusan sendiri
4. pemimpin bergabung dengan orang yang dipimpin jika dia menyajikan masalah kepada orang-orang yang dipimpin serta bersama mencari pemecahan masalah tersebut,dan akhirnya mencapai pemecahan bersama.
5. pemimpin memberi kekuasaan kepada orang yang dipimpin, dia menyajikan masalah,memberi tahu batas pemecahannya dan menyerahkan kepada mereka cara pemecahannya

Factor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Dalam melaksanakan tugas kepemimpina mempebgaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu,kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri,pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan.
Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk memdapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahtraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpina kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

Kepemimpinan, Teori dan Pengembangannya, Charles J. Keating, Penerbit Kanisius

Sabtu, 21 November 2009

HARDWARE AND SOFTWARE SYSTEM REQUIREMENTS FOR KAPERSKY INTERNET SECURITY 2010

HARDWARE AND SOFTWARE SYSTEM REQUIREMENTS
For a proper functioning of Kaspersky Internet Security 2010, a computer should meet the following minimum requirements:
General requirements:
 375 MB free hard drive space.
 CD-ROM (for installation of Kaspersky Internet Security 2010 from the installation CD).
 Microsoft Internet Explorer 6.0 or higher (for updating application's databases and software modules via Internet).
 Microsoft Windows Installer 2.0. Microsoft Windows XP Home Edition (Service Pack 2), Microsoft Windows XP Professional (Service Pack 2), Microsoft Windows XP Professional x64 Edition:
 Intel Pentium 300 MHz processor or higher (or a compatible equivalent).
 256 MB free RAM. Microsoft Windows Vista Home Basic, Microsoft Windows Vista Home Premium, Microsoft Windows Vista Business, Microsoft Windows Vista Enterprise, Microsoft Windows Vista Ultimate:
 Intel Pentium 800 MHz 32-bit (x86) / 64-bit (x64) processor or higher (or a compatible equivalent).
 512 MB free RAM. Microsoft Windows 7 Home Premium, Microsoft Windows 7 Professional, Microsoft Windows 7 Ultimate:
 Intel Pentium 1 GHz 32-bit (x86) / 64-bit (x64) processor or higher (or a compatible equivalent).
 1 GB free RAM (32-bit); 2 GB free RAM (64-bit).